Pimpinan Ponpes Al Kautsar dikukuhkan sebagai Ketua FGM Sumatera Barat

Limapuluh Kota, Humas - Pimpinan Pondok Pesantren Modern Al Kautsar Muhammadiyah Sarilamak Harau Kabupaten Limapuluh Kota, sukses dilantik oleh Majelis Dikdasmen PNF Sumatera Barat Sebagai Ketua Forum Guru Muhammadiyah (FGM) Sumatera Barat Periode 2023-2027 pada Rapat Kerja Wilayah Dikdasmen PNF Sumatera Barat di Kota Padang pada tanggal 8-10 Februari 2024.

Ustadz Dafri Harweli, M.Pd.I (Mudir Al Kautsar) diamanahkan sebagai Ketua Forum Guru Muhammadiyah Sumatera Barat dan Ustadzah Marleni Sirevia, S.Pd. (Kepala MTs Al Kautsar) sebagai Anggota Bidang SMP/MTs.

Dalam rapat kerja wilayah Dikdasmen PNF Sumatera Barat yang dilaksanakan di Kota Padang pada tanggal 8-10 Februari 2024, bahwa kegiatan Forum Guru Muhammadiyah (FGM) ini adalah periode pertama yang ada di Provinsi Sumatera Barat.

Pembentukan FGM ini merupakan instruksi dari FGM Pusat yang langsung dibawah pimpinan Majelis Dikdasmen Sumatra Barat. Tujuannya adalah sebagai salah satu program kerja yang membantu program-program yang disusun oleh Majelis Dikdasmen.

Dalam kesempatan itu, Ustadz Dafri mengatakan mohon dukungan dan bimbingannya dari Majelis Dikdasmen Sumbar untuk dapat menjalankan amanah ini. Kemudian beliau juga bercita-cita agar dengan adanya FGM ini dapat membantu meningkatkan kesejahteraan guru-guru Muhammadiyah yang ada di Sumatera Barat ini.

"Ini merupakan suatu amanah yang berat, Ustadz mohon dukungan dan bimbingannya dari Majelis Dikdasmen Sumatera Barat agar dapat mencapai cita-cita dan tujuan dari FGM ini. Semoga dengan adanya FGM ini dapat membantu meningkatkan kesejahteraan guru-guru Muhammadiyah yang ada di Sumatera Barat ini", tuturnya.

Tak hanya itu, Ustadz Dafri juga mengatakan bahwa saat ini persoalan guru-guru terutama guru Muhammadiyah di Sumatera Barat ini tentunya menjadi perhatian besar bagi pimpinan wilayah. Untuk itu, semoga amanah ini dapat berjalan dan dikerjakan secara bersama-sama dan untuk Mewujudkan Pendidikan Berkemajuan di Sumatera Barat.

"Persoalan-persoalan yang terjadi pada guru-guru terutama guru Muhammadiyah di Sumatera Barat ini tentunya menjadi perhatian besar bagi pimpinan wilayah dan dapat mencapai tujuan untuk Mewujudkan Pendidikan Berkemajuan di Sumatera Barat ini", tutupnya.